Kegiatan akal budi Dalam Lokgika

5:40 PM
Konsep dan penalaran



Manusia dapat memahami hal-hal umum tentang sebuah objek, atau dapat berpikir tentang hal-hal umum tersebut, karena manusia dapat menciptakan sebuah konsep. Konsep berasal dari bahasa latin, yakni dari kata “concipere” yang berarti: mencakup, mengandung, menyedot, menangkap. Kata ini terbentuk dari kata benda “conceptus” yang berarti cerapan, bayangan dalam pikiran, pengertian dan tangkapan. Jadi kata konsep berarti hasil tangkapan intelek atau akal budi manusia.

Akal budi atau intelek (in mind) merupakan tempat berlangsungnya kegiatan berpikir manusia. Menurut Maritan (1937), kegiatan akal budi manusia dapat dibagi dalam tiga langkah yang saling berkaitan. Tiga langkah tersebut adalah :
1. kegiatan akal budi tingkat pertama (the first operation of the mind) yang dinamakan aprehensi sederhana (simple apprehension) yang menghasilkan terbentuknya konsep atau idea atau gagasan. Aprehensi sederhana adalah tindakan akal budi yang menangkap atau mengerti sesuatu tanpa mengiyakan atau menyangkal. Objek material dari aprehensi sederhana adalah sesuatu hal yang pertama-tama secara langsung tertangkap dalam bentuk lambang berupa perkataan atau gambar yang mempunyai makna tertentu. Contoh: manusia, pohon, harimau, kersi, mencubit, terbahak-bahak, tersungkur, ilmu dan sebagainya.

2. kegiatan akal budi tingkat kedua (the second operation of the mind) dinamakan keputusan  (judgment) yang menghasilkan proposisi. Pada tahap ini akal budi bertindak mempersatukan dua konsep dengan jalan mengiyakan, atau memisahkan dua konsep dengan jalan menyangkal. Dalam proses ini salah satu konsep disebut subjek, dan yang lainnya dinamakan predikat. Kedua konsep ini dihubungkan dengan jalan disusun sedemikian rupa hingga membentuk sebuah penilaian. Hasil dari penilaian ini berupa sebuah keputusan. Dalam keputusan ini dinyatakan bahwa konsep yang satu (predikat) menguyakan atau menyangkal konsep yang lain (subjek). Contoh: “harimau adalah binatang buas”, terjadi pengiyaan, yakni konsep “binatang buas” mengiyakan konsep “harimau”. Contoh lain: “kuda bukan binatang buas”; pada contoh kedua ini terjadi penyangkalan; yakni konsep “binatang buas” menyangkal konsep “harimau”. Produk dari kegiatan akal budi tingkat kedua ini dinamakan proposisi (putusan).

3. kegiatan akal budi tingkat ke tiga (the third operation of the mind) yang dinamakan penalaran (reasoning, rendering) yang menghasilkan argument atau argumentasi. Pada tingkat ini akal budi melihat atau memahami sekelompok proposisi yang di sebut sebagai proposisi sntesenden atau sering disebut sebagai premis, dan atas dasar pemahaman itu akal budi kemudian membentuk sebuah proposisi baru yang disebut proposisi konsekuen atau kesimpulan. Menyatukan proposisi antesenden dan proposisi konsekuen merupakan kegiatan dari akal budi yang disebut sebagai penalaran. Keseluruhan proposisi antsenden dan proposisi konsekuen disebut sebagai argument atau argumentasi. Istilah “penalaran” merupakan kegiatan akal budi, sedangkan argument merupakan produk atau hasil dari kegiatan penalaran. Contoh “mamalia adalah sekelompok binatang melahirkan dan menyusui” dan “sapi adalah binatang melahirkan dan menyusui” dapat dimunculkan proposisi “sapi adalah mamalia” sebagai proposisi konsekuennya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

silakan kawan-kawan berkomentar, dan saya mengharapkan saran serta kritikan dari kawan-kawan, karena artikel saya hanya sebatas materi saja, jika kawan-kawan ingin menambahkan, kawan-kawan bisa meninggalkan komentar disini.. EmoticonEmoticon