dasar-dasar logika di lingkungan fikom uniga

9:30 PM
Add caption
1.Pengertian logika

Dalam bahasa sehari-hari perkataan “logika” atau “logis” menunjuk pada cara berpikir atau car hidup atau sikap hidup tertentu, yakni masuk akal, yang “reasonable”, yang wajar, yang beralasan atau berargumen, yang ada tasionya atau hubungan rasionalnya yang dapat dimengerti (walaupun belum tentu disetujui atau benar atau salah). Dalam arti teknis atau ilmiah, perkataan logika menunjukan pada suatu disiplin. Yang dimaksud “disiplin” disini adalah “disiplin ilmiah”, yakni kegiatan intelektual yang dipelajari untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman dalam bidang tertentu secara sisitematik-rasional terargumentasi dan terorganisasi yang terikat atau tunduk pada aturan-aturan prosedur (metode tertentu).

Perkataan logika diturunkan dari kata sifat logike, bahasa yunani yang berhubungan dengan kata benda logos, berarti pikiran atau perkataan sebagai pernyataan dari pikiran. Hal ini membuktikan bahwa ternyata bahwa ada hubungan yang erat antara pikiran dan perkataan yang merupakan pernyataan dalam bahasa. A.A Luce (1957:1) mengatakan bahwa “logos” berarti wacana (discourse). Jadi “pikiran” dan “kata” mempunyai hubungan yang erat, artinya bahwa bahasa berkaitan erat dengan pikiran. Cara orang berbahasa mencerminkan caranya berpikir dan jalan pikirannya. Jadi secara etimologikal, logika berarti ilmu atau disiplin ilmiah yang mempelajari (jalan) pikiran yang dinyatakan atau diungkapkan dalam bahasa.

2. OBJEK LOGIKA

Semua disiplin tentu saja mempunyai objek studi. Pengertian objek studi ini dibedakan dalam dua jenis, yakni objek material dan objek formal. Objek material adalah segala sesuatu yang dipelajari manusia secara rasional dan sistematis. Objek material ini meliputi alam semesta dengan segala isinya, termasuk manusia. Jadi, pada dasarnya objek material dari semua disiplin adalah sama. Yang membedakan suatu disiplin dari yang lainnya adalah objek formalnya. Objek formal adalah objek material dipandang dari sudut tertentu, yakni dari sudut atau konteks  suatu pertanyaan-pertanyaan ini serta dengan menggunakan metode tertentu. Dengan kata lain objek formal adalah salah satu aspek atau frase dari objek material yang dipelajari dari sudut pandang tertentu dengan cara tertentu.

Logika merupakan cabang ilmu filsafat yang mempelajari kegiatan berpikir manusia. Jadi, objek studinya adalah kegiatan berpikir bukan prosesnya.

Objek material dari logika adalah kegiatan berpikir yang dipelajari juga oleh etismologi, Psikologi dan Antropologi. Secara teknis yang dimaksud dengan berpikir adalah proses rohani atau kegiatan akal budi yang berada kerangka bertanya dan berusaha untuk memperoleh jawaban.

Manusia pada dasarnya hanya akan berpikir secara sungguh-sungguh jika dihadapkan pada factor atau suatu hal yang memaksa dia untuk berfikir. Factor-faktor yang memaksa manusia untuk berpikir antara lain adalah :
·         Jika pertanyaan atau pendiriannya dibantah oleh orang lain (atau dirinya sendiri)
·    Jika dalam lingkungannya terjadi perubahan secara mendadak, atau terjadi peristiwa yang tidak diharapkan.
·         Jika ia ditanya;
·         Dorongan rasa ingin tahu (curiosity,nieuwsgerigheid)

3. ISTILAH-ISTILAH DALAM BERPIKIR

Berpikir reflesife : merupakan usaha untuk memcahkan suatu masalah secara ekspilit dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan serta berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu yang keseluruhannya diarahkan untuk memcahkan masalah.
Berpikir terarah : adalah kegiatan berfikir yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan yang terus menerus menjadi pusat perhatian.
Berpikir praktikal : adalah kegiatan berpikir yang ditujukan untuk mengubah keadaan atau situasi.
Berpikir teoritikal : adalah kegiatan berpikir yang ditujukan untuk mengubah pengetahuan, menjadi untuk memperoleh, menambahkan atau memperbaiki pengetahuan.

Objek formal dari logika adalah bentuk-bentuk atau pola-pola kegiatanberpikir manusia dan struktur kombinasi pernyataan-pernyataan secara formal. Bentuk atau pola berpikir dan struktur kombinasi pernyataan-pernyataan itu merupakan adanya aturan-aturan tertentu. Kegiatan berpikir yang lurus atau tepat adalah kegiatan berpikir yang berlangsung sesuai dengan aturan-aturan itu. Dengan kata lain objek formal dari logika adalah bentuk atau pola berpikir berupa struktur formal kombinasi pernyataan-pernyataan.

Logika merupakan bagian-bagian dari filsafat yang mempelajari metode-metode, asas-asas, aturan-aturan yang harus dipenuhi untuk dapat berpikir secara tepat, lurus,benar, dan jernih dengan tujuan untuk :
Ø  Membedakan cara berpikir yang tepat dari yang tidak tepat
Ø  Memberikana metode dan teknik untuk menguji ketepatan cara berpikir
Ø  Merumuskan secara eksplisit asas-asas berpikir yang sehat dan jernih.


Share this

Related Posts

First

silakan kawan-kawan berkomentar, dan saya mengharapkan saran serta kritikan dari kawan-kawan, karena artikel saya hanya sebatas materi saja, jika kawan-kawan ingin menambahkan, kawan-kawan bisa meninggalkan komentar disini.. EmoticonEmoticon