Add caption |
TOKOH-TOKOH LOGIKA
A. Aristoteles
(384-322 SM): mempelopori perkembangan logika sejak awal.
B. Boethlus
(489-524 M): menterjemahkan buku logika dari bahasa yunani ke bahasa latin.
C. Al-Farabi
(873-950 M): menterjemahkan karya aristoteles secara menyeluruh menjadi 4 judul
buku : Kutubul manthiqil-tsamaniat:
Muqaddamat Isaguji Allati Wadha’aha Purpurius; Risalat-filmanthiqi, al-qaulu fi
saraaitil-yaqini (merumuskan syarat-syarat kombinasi dari Aristoteles) dan Risalat filQias, fushulun Yatalju ilaiha fi shina’atil-Manthiki (membahas
bentuk-bentuk silogisme dan merumuskan persyaratan berdasarkan buku
Aristoteles).
D. Joan
stuart Mill : mempertemukan system induksi dengan system deduksi
E. George
Boole dan Augustus de Morgan : menggunakan symbol-simbol dalam analisis
matematis secara luas dan de Morgan mengembangkan tentang relasi dan negasi
F.
John
Venn : menyempurnakan analisis logis dari Boole dengan merancang diagram
lingkaran yang kemudian dikenal dengan diagram Venn untuk menggambarakan
hubungan-hubungan dan memeriksa sahnya penyimpulan dari silogisme
Guna dan mamfaat Logika
Beberapa kegunaan mempelajari logika adalah :
1.
Membantu
setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren;
2.
Meningkatkan
kemapuan berpikir secara abstraj cermat dan objektif;
3.
Menambah
kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri;
4.
Meningkatkan
cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan (Rapar,1960
manfaat teoritis : sebagai ilmu menyejikan dalil-dalil, hokum berpikir logis
dan mengajarkan berpikir yang seharusnya.
Manfaat praktis:
akal semakin tajam dan tinggi kemampuannya (kritis) dalam hal imajinasi logis.
Imajinasi logis adalah kemampuan akal untuk menggambarkan kemungkinan
terjadinya sesuatu sebagai keputusan akal yang benar dan runut (konsisten)
5. PEMBAGIAN LOGIKA
Menurut The Liang Ghie (1980) logika
dapat dikatagorikan menjadi lima macam yaitu :
a.
Logika
makna luas dan logika makna sempit. Logika dalam makna sempit semakna dengan
logika dedutif atau logika formal, sedangkan dalam arti luas pemakaiannya
mencakup kesimpulan dari berbagai bukti dan bagaimana system-sistem penjelasan
di susun dalam ilmu alam serta meliputi pula pembahasan logika itu sendiri.
dalam arti luas logika juga dapat dipakai untuk menyebut tiga cabang filsafat
sekaligus :
a. asas paling umum mengenai pembentukan pengertian inferensi, dan tatanan (logika
formal dan simbbolis)
b. sifat dasar dan syarat pengetahuan terutama hubungan antara budi dengan
objek yang diketahui, ukuran kebenaran, dan kaidah-kaidah pembuktian
(epistomologi)
c. metode-metode untuk mendapatkan pengetahuan dalam penyelidikan ilmiah
(metodologi)
b.
Logika
deduktif dan induktif.
logika deduktif adalah logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang
menurunkan kesimpulan sebagai keharusan dari pangkal pikirnya sehingga bersifat
betul menurut bentuknya saja. Logika
induktif adalah bentuk penalaran atau penyimpulan yang berdasarkan
pengamatan terhadap sejumlah kecil hal atau anggota suatu himpunan untuk tiba
pada suatu kesimpulan yang diharapkan berlaku umum untuk semua hal, atau
seluruh anggota himpunan itu, tetapi sifat kesimpulannya hanya boleh jadi saja.
c.
Logika
formal dan Logika Material
logika formal mempelajari asas atau aturan atau hokum-hukum berpikir yang harus
di taati, agar orang dapat berpikir dengan benar dan mencapai kebenaran. Logika
formal sering juga disebut dengan logika minor. Logika material mempelajari
langsung pekerjaan akal, serta menilai hasil-hasil logika formal dan mengujinya
dengan kenyataan praktis yang sesungguhnya, disebut juga sebagai logika mayor.
Saat ini logika formal dikenal sebagai ilmu yang mengandung kumpulan
kaidah-kaidah cara berpikir untuk mencapai kebenaran.
d.
Logika
Murni dan Logika Terapan
logika murni (pure logic) adalah ilmu tentang efek terhadap anti terhapad
pernyataan dan sebagai akibatnya terhadap kesahan dari pembuktian dari sebagian
dan segi dari pernyataan dan pembuktian, kecuali arti-arti tertentu dari
istilah yang termuat didalamnya (The Liang Ghie, 1980). Logika terapan adalah
pengetahuan logika yang diterapkan dalam cabang ilmu, bidang filsafat dan juga
dalam pembicaraan yang mempergunakan bahasa sehari-hari.
e.
Logika
Filsafat Dan Logika Matematik
logika filsafat dapat digolongkan sebagai suatu ragam atau bagian logika yang masih berhubungan erat
dengan pembahasan dalam bidang filsafat. Logika matematik merupakan ragama
logika yang menelaah penalaran yang benar dengan menggunakan metode mathematic
serta bentuk lambing yang khusus dan cermat untuk mengghindarkan makna ganda
atau kekeburan yang terdapat dalam bahasa biasa.
2 comments
Write commentsapakah bisa dipaparkan pengertian logika dari para ahli-ahli minimal 5 para ahli. saya tunggu, thank.GBU
Replyapakah bisa dipaparkan pengertian logika dari para ahli, minimal 5 para ahli, thank.GBU
Replysilakan kawan-kawan berkomentar, dan saya mengharapkan saran serta kritikan dari kawan-kawan, karena artikel saya hanya sebatas materi saja, jika kawan-kawan ingin menambahkan, kawan-kawan bisa meninggalkan komentar disini.. EmoticonEmoticon