Add caption |
1.Pengertian logika
Dalam bahasa sehari-hari perkataan
“logika” atau “logis” menunjuk pada cara berpikir atau car hidup atau sikap
hidup tertentu, yakni masuk akal, yang “reasonable”,
yang wajar, yang beralasan atau berargumen, yang ada tasionya atau hubungan
rasionalnya yang dapat dimengerti (walaupun belum tentu disetujui atau benar
atau salah). Dalam arti teknis atau ilmiah, perkataan logika menunjukan pada
suatu disiplin. Yang dimaksud “disiplin” disini adalah “disiplin ilmiah”, yakni
kegiatan intelektual yang dipelajari untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman
dalam bidang tertentu secara sisitematik-rasional terargumentasi dan
terorganisasi yang terikat atau tunduk pada aturan-aturan prosedur (metode
tertentu).
Perkataan logika diturunkan dari kata
sifat logike, bahasa yunani yang berhubungan dengan kata benda logos, berarti
pikiran atau perkataan sebagai pernyataan dari pikiran. Hal ini membuktikan
bahwa ternyata bahwa ada hubungan yang erat antara pikiran dan perkataan yang
merupakan pernyataan dalam bahasa. A.A Luce (1957:1) mengatakan bahwa “logos”
berarti wacana (discourse). Jadi “pikiran” dan “kata” mempunyai hubungan yang
erat, artinya bahwa bahasa berkaitan erat dengan pikiran. Cara orang berbahasa
mencerminkan caranya berpikir dan jalan pikirannya. Jadi secara etimologikal,
logika berarti ilmu atau disiplin ilmiah yang mempelajari (jalan) pikiran yang
dinyatakan atau diungkapkan dalam bahasa.
2. OBJEK LOGIKA
Semua disiplin tentu saja mempunyai
objek studi. Pengertian objek studi ini dibedakan dalam dua jenis, yakni objek
material dan objek formal. Objek material adalah segala sesuatu yang dipelajari
manusia secara rasional dan sistematis. Objek material ini meliputi alam
semesta dengan segala isinya, termasuk manusia. Jadi, pada dasarnya objek
material dari semua disiplin adalah sama. Yang membedakan suatu disiplin dari
yang lainnya adalah objek formalnya. Objek formal adalah objek material
dipandang dari sudut tertentu, yakni dari sudut atau konteks suatu pertanyaan-pertanyaan ini serta dengan
menggunakan metode tertentu. Dengan kata lain objek formal adalah salah satu
aspek atau frase dari objek material yang dipelajari dari sudut pandang
tertentu dengan cara tertentu.
Logika merupakan cabang ilmu filsafat
yang mempelajari kegiatan berpikir manusia. Jadi, objek studinya adalah
kegiatan berpikir bukan prosesnya.
Objek
material dari logika adalah kegiatan berpikir yang dipelajari juga oleh
etismologi, Psikologi dan Antropologi. Secara teknis yang dimaksud dengan
berpikir adalah proses rohani atau kegiatan akal budi yang berada kerangka
bertanya dan berusaha untuk memperoleh jawaban.
Manusia pada dasarnya hanya akan
berpikir secara sungguh-sungguh jika dihadapkan pada factor atau suatu hal yang
memaksa dia untuk berfikir. Factor-faktor yang memaksa manusia untuk berpikir antara
lain adalah :
·
Jika
pertanyaan atau pendiriannya dibantah oleh orang lain (atau dirinya sendiri)
· Jika
dalam lingkungannya terjadi perubahan secara mendadak, atau terjadi peristiwa
yang tidak diharapkan.
·
Jika
ia ditanya;
·
Dorongan
rasa ingin tahu (curiosity,nieuwsgerigheid)
3. ISTILAH-ISTILAH DALAM BERPIKIR
Berpikir
reflesife
: merupakan usaha untuk memcahkan suatu masalah secara ekspilit dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan serta berusaha untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan itu yang keseluruhannya diarahkan untuk memcahkan
masalah.
Berpikir
terarah : adalah
kegiatan berfikir yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan yang terus menerus
menjadi pusat perhatian.
Berpikir
praktikal :
adalah kegiatan berpikir yang ditujukan untuk mengubah keadaan atau situasi.
Berpikir
teoritikal :
adalah kegiatan berpikir yang ditujukan untuk mengubah pengetahuan, menjadi
untuk memperoleh, menambahkan atau memperbaiki pengetahuan.
Objek formal dari logika adalah
bentuk-bentuk atau pola-pola kegiatanberpikir manusia dan struktur kombinasi
pernyataan-pernyataan secara formal. Bentuk atau pola berpikir dan struktur
kombinasi pernyataan-pernyataan itu merupakan adanya aturan-aturan tertentu.
Kegiatan berpikir yang lurus atau tepat adalah kegiatan berpikir yang
berlangsung sesuai dengan aturan-aturan itu. Dengan kata lain objek formal dari
logika adalah bentuk atau pola berpikir berupa struktur formal kombinasi
pernyataan-pernyataan.
Logika merupakan bagian-bagian dari
filsafat yang mempelajari metode-metode, asas-asas, aturan-aturan yang harus
dipenuhi untuk dapat berpikir secara tepat, lurus,benar, dan jernih dengan
tujuan untuk :
Ø
Membedakan
cara berpikir yang tepat dari yang tidak tepat
Ø
Memberikana
metode dan teknik untuk menguji ketepatan cara berpikir
Ø
Merumuskan
secara eksplisit asas-asas berpikir yang sehat dan jernih.
silakan kawan-kawan berkomentar, dan saya mengharapkan saran serta kritikan dari kawan-kawan, karena artikel saya hanya sebatas materi saja, jika kawan-kawan ingin menambahkan, kawan-kawan bisa meninggalkan komentar disini.. EmoticonEmoticon